Kata “fleur” dalam bahasa Perancis
berarti bunga (flower), sedangkan “lis” berarti lily. Fleur-de-lis
dikenal sebagai bentuk simbol yang menyerupai bunga lily. Ada juga yang
berpendapat simbol fleur-de-lis lebih menyerupai bunga iris.
Simbol ini banyak digunakan di Eropa di masa lalu hinga
kini. Baden-Powell, termasuk yang terinspirasi menggunakan simbol ini
seagai “badge” untuk para Pramuka (scouts) yang dididiknya.
Sejarah Fleur-de-Lis
Ada legenda yang mengisahkan simbol
fleur-de-lis tiba-tiba muncul di ukiran mahkota milik Raja Clovis I
(Perancis), menggantikan simbol bulan sabit. Berkaitan dengan hal ini,
sejak saat itu simbol fleur-de-lis digunakan sebagai
penanda generasi raja Perancis yang menganut agama Kristiani. Sejak
saat itu, simbol fleur-de-lis banyak digunakan dalam berbagai media,
seperti pakaian, bendera/ panji dan perisai.
Versi
lain menyatakan Clovis I pertama kali mengenakan simbol fleur-de-lis
saat menempelkan bunga lily pada penutup kepalanya tepat sebelum
memenangkan Perang Vouille. Ia terinspirasi terhadap bunga lily air yang
membantunya menuntunnya menyeberangi sungai dengan aman. Bagian sunya
yang dangkal dan bisa di seberangi biasanya ditumbuhi unga lily air.
Agama dan Peperangan
Fleur-de-lis, di masa lalu sering
digunakan sebagai simbol keagamaan. Gereja Katholik Roma
merepresentasikan emblem berbentuk bunga lily sebagai perlambang Bunda
Maria. Berdasarkan bentuk 3 helainya juga bisa diartkan sebagai simbol
Trinitas.
Di sisi lain, simbol fleur-de-lis jua
sering digunakan dalam panji peperangan. Yang paling terkenal adalah
kisah Joan of Arcadia. Joan adalah panglima perang wanita pertama yang
pernah memimpin seluruh pasukan Perancis dalam peperangan besar melawan
Inggris. Ia mengibarkan kain putih besar dengan simbol fleur-de-lis saat
memperjuangkan tahta Raja Charles VII atas wilayah Perancis yang saat
itu dikuasai Inggris.
Bentuk fleur-de-lis juga menyerupai bentuk kepala tombak yang digunakan pasukan Amerika dalam peperangan di masa lalu.
Fleur-de-Lis dalam Logo WOSM
Berbeda
dengan pengunaan lebih awal di Perancis, simbol fleur-de-lis dalam logo
WOSM memiliki arti dan sejarah sendiri. Simbol itu merupakan bagian
dari badge yang dirancang sendiri oleh Baden-Powell.
Di masa awal Baden-Powell merintis
kepramukaan, banyak yang salah mengartikan bahwa gerakan tersebut
berusaha membentuk pemuda biasa menjadi tentara yang siap berperang.
Baden-Powell merasa terganggu, karena pemahaman tentang kepramukaan
sudah mulai disalah artikan pada masa awal perintisannya.
Mereka yang berasumsi tersebut bukannya
tidak berdasar. Mereka melihat badge yang dikenakan menyerupai ujung
tombak perlambang peperangan dan pertumpahan darah.Lalu Baden-Powell
menjelaskan bahwa simbol tersebut adalah fleur-de-lis, bentuk bunga lily
sebagai perlambang perdamaian dan kesucian.
Baden-Powell juga menjelaskan filosofi
simbol fleur-de-lis versi Pramuka. Flavo Gioja seorang navigator dari
Italia membuat kompas yang bertilskan 4 penjuru arah mata angin. Dalam
bahasa Italia, arah utara disebt “Tramontana”. Untuk menghormati sang
raja, Flavo Gioja mengkombinasikan huruf “T” dengan simbol fleur-de-lis.
Sejak saat itulah anak panah penunjuk arah utara digunakan pada setiap
peta.
Jadi, simbol fleur-de-lis diambil oleh
Baden-Powell bukan dari sisi agama maupun peperangan. Tetapi filosofi
seorang Pramuka yang berusaha bergerak ke arah yang benar (utara), tidak
melenceng ke kiri maupun ke kanan. Tambahan dua bintang di kiri dan
kanan sebagai isyarat bahwa seorang pramuka harus terbuka “mata”-nya.
Gambar bintang juga sebagai lambang “kebenaran” dan “pengetahuan”. Tiga
helai dalam simbol tersebut melambangkan Trisatya (Scout Law). Sedangkan
lingkaran tali dengan simpul melambangkan ikatan yang kuat antar
Pramuka di seluruh dunia.
Sumber pustaka:
Casinos in Australia - Lucky Club
BalasHapusLucky Club casino is a perfect example of a place where you can enjoy casino games from your browser, from blackjack, to baccarat, to 카지노사이트luckclub table games and